KHUTBAH PERTAMA :
يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.
Hadirin Rahimakumullah wa A’azzakumullah!
اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بالله مِنْ شُرُوْرِ
أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا
مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ
إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلمْ.
Hadirin Rahimakumullah wa A’azzakumullah!
Takwa adalah anugerah yang paling agung setelah
hidayah iman yang telah dimasukkan oleh Allah Subhanahu Wata’ala ke
dalam kalbu.
Dengan bersyukur yang sebenarbenarnya, Allah Subhanahu Wata’ala akan meningkatkan kenikmatan yang agung itu, insya Allah. Dia hujamkan keimanan ke dalam hati kita dan mengangkat tinggi derajat ketakwaan kita. Amin, Allahumma, amin…
Hadirin Rahimakumullah!
Jika keimanan itu laksana burung, maka jiwa kita akan
terbang menuju ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala dengan dua sayap
yang kokoh, yaitu sayap syukur dan sayap sabar.
Hakikat sabar adalah teguh dan kokoh mempertahankan
jiwa untuk selalu berada pada ketentuan syari’at Allah, dengan tetap
menjalankan ketaatan dan menahan diri dari larangan serta berlapang dada
pada setiap ketentuan ujian dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Maka orang yang bersabar akan senantiasa teguh dan
selalu menambah kekuatan tenaga jasmani dan rohaninya untuk meningkatkan
amal ketaatan, terus mengokohkan dan menambah tekun amal ibadah dan
amal shalih mereka. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan
negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).
Mereka juga bersabar di dalam menahan penderitaan
dengan tetap melaksanakan ketaatan, sehingga Allah Subhanahu Wata’ala
amat memuji dan menyanjung mereka.
Dengan bersabar, seseorang akan menyadari dan ridha
bah-kan cinta terhadap ketentuan ujian penderitaan yang telah
ditak-dirkan oleh Allah pada dirinya. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman
:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ
وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ اْلأَمْوَالِ وَاْلأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ
وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedi-kit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan
buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar.” (Al-Baqarah: 155).
Bagaimana tidak, padahal orang-orang kafir,
orang-orang musyrik dan orang-orang atheis mampu bertahan dengan
penderitaan-penderitaan yang menimpa mereka, maka orang beriman pasti
lebih kokoh, tahan dan ridha, bahkan cinta pada ketentuan takdir itu,
kemudian dengan kekuatan jiwa dan imannya, orang-orang yang beriman
mencari kebaikan di dunia dan di akhirat dari penderitaan itu dengan beristirja` hanya kepada Allah. Istirja`
maksudnya, meyakini, mengakui, menyadari sepenuhnya serta menye-rahkan
segenap kebaikan urusannya hanya kepada Allah, sehingga Allah Subhanahu
Wata’ala berkenan membalasnya dengan yang lebih indah. Allah Subhanahu
Wata’ala berfirman :
الَّذِينَ إِذَآ أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا للهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
“(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un’.” (Al-Baqarah: 155 – 156).
Hadirin Rahimakumullah wa A’azzakumullah!
Itulah hakikat kesabaran yang intinya adalah teguh
bertahan sekokoh-kokohnya dalam memperkuat jiwa, kemudian memperjuangkan
segenap kemampuan jiwanya itu dalam menempuh keridhaan Allah, dengan
melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya dalam kondisi apa pun.
Kesabaran yang demikian itulah yang disediakan bagi
penyandangnya berbagai kemuliaan, keagungan, ketinggian derajat,
kekuasaan, bahkan berbagai balasan yang dijanjikan oleh Allah dalam
Firman-firmanNya,
Mari kita simak beberapa pujian dan balasan yang
disediakan dan diberikan kepada orang-orang yang bersabar, yang kita
kutip dari Firman Allah Subhanahu Wata’ala,
1. Allah akan mengantarkannya menuju
kepada keberuntungan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Firman
Allah Subhanahu Wata’ala :
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu
dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan
negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).
2. Pahala orang-orang yang bersabar
akan dilipatgandakan dengan hitungan yang tanpa batas. Sebagaimana yang
diperkuat oleh Firman Allah :
قُلْ يَاعِبَادِ الَّذِينَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَاحَسَنَةٌ
وَأَرْضُ اللهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُم
بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Katakanlah, ‘Hai hamba-hambaKu yang beriman,
bertakwalah ke-pada Rabbmu.’Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini
mem-peroleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (Az-Zumar: 10).
3. Mencapai kejayaan dan
kepemimpinan, sebab tanpa kesabaran, cita-cita yang sudah di depan mata
dan sedikit lagi akan tergapai menjadi sirna dan hilang. Cobalah
perhatikan pemimpin-pemimpin besar dunia, mereka adalah orang-orang yang
gigih memperjuangkan cita-citanya, di samping senjata utama yang tidak
pernah lekang dari mereka yaitu kesabaran menghadapi berbagai rintangan
yang menghadang mereka.
Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِئَايَاتِنَا يُوقِنُونَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu
pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika
mereka sabar. Dan mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (As-Sajadah: 24).
4. Dengan kesabaran, kekuatan akan
selalu bersanding ber-samanya, kemenangan akan selalu hadir di
hadapannya, dan pertolongan Allah akan selalu menyertainya. Firman Allah
Subhanahu Wata’ala :
وَأَطِيعُوا اللهَ وَرَسُولَهُ وَلاَتَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَاصْبِرُوا إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Dan taatlah kepada Allah dan Rasulnya dan
janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar
dan hilang kekuatanmu. Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar.” (Al-Anfal: 46).
5. Kesabaran merupakan perisai kokoh
dan tangguh, yang dapat digunakan menangkal berbagai makar yang
diluncurkan musuh, bahkan dengan kesabaran itu, makar-makar musuh akan
menjadi lemah dan tak mempunyai daya serang yang berarti.
Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
إِن تَمْسَسْكُمْ حَسَنَةُُ تَسُؤْهُمْ وَإِن
تُصِبْكُمْ سَيِّئَةُُ يَفْرَحُوا بِهَا وَإِن تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لاَ
يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئًا إِنَّ اللهَ بِمَا يَعْمَلُونَ مُحِيطُُ
“Jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka
bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira
karenanya. Jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka
sedikit-pun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah
mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran: 120).
6. Sebagai penghormatan yang sangat
istimewa bagi para penyabar. Dikarenakan ketangguhan mereka di dalam
bersabar, maka para malaikat menyambut dan mengucapkan salam kepada
mereka.
Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ
“(Sambil mengucapkan), ‘Salamun ‘alaikum bima shabartum.’ Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Ar-Ra’d: 23 – 24).
7. Menjadi golongan yang dicintai
Allah merupakan cita-cita dan tujuan seorang mukmin, maka dengan
kesabaran, kecintaan Allah Subhanahu Wata’ala dengan sendirinya
tersandang kepadanya.
Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
Firman Allah Subhanahu Wata’ala :
وَكَأَيِّن مِّن نَّبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ
رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَآأَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ
وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Dan berapa banyak nabi yang berperang,
bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa.
Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan
Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah
menyukai orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146).
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan yang akan
diperoleh oleh seorang penyabar, yang tidak memungkinkan bagi khatib
untuk menyebutkan satu persatu dan merincinya dengan detil pada khutbah
ini, tapi di antara keutamaan-keutamaan itu adalah mencapai puncak
derajat tertinggi dan kebaikan yang paling agung di dunia maupun
akhirat, mendapat kejayaan dan keberuntungan, jauh dari kerugian dan
penyesalan, diistimewakan oleh Allah bersama para dermawan yang penuh
cinta kasih, dan dimasukkan ke dalam golongan Kanan (أَصْحَابُ الْمَيْمَنَةِ), serta dapat memperkuat sendi-sendi keislamannya dengan kesabarannya tersebut.
Hadirin Rahimakumullah wa A’azzakumullah!
Itulah berbagai kemuliaan, keutamaan yang
dikaruniakan, pahala yang tiada terhitung, kemudian ampunan dan surga
yang pasti akan diperoleh orang-orang yang bersabar.
Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :
Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :
مَا يُصِيْبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ
وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى
الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا، إِلاَّ كَفَّرَ الله بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ.
“Tidaklah menimpa seorang Muslim dari keletihan
atau penyakit, kecemasan, kesedihan, penderitaan, tidak pula duka cita,
sampai pada duri yang menusuknya, kecuali Allah meleburkan dengannya
dari dosa-dosanya.” (HR. al-Bukhari: 5641 – 5642; Muslim: 2573).
Bahkan Nabi Sallallahu ‘Alahi Wasallam meriwayatkan
satu hadits Qudsi yang beliau riwayatkan dari Sang Maha Penyabar, bahwa
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman :
إذا ابْتَلَيْتُ عَبْدِيْ بِحَبِيْبَتَيْهِ فَصَبَرَ، عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجَنَّةَ.
“Bila Aku menguji hambaKu dengan kedua kekasihnya (matanya) kemudian bersabar, maka Aku ganti baginya dengan surga.” (HR. al-Bukhari : 5653).
Hadirin Rahimakumullah wa A’azzakumullah!
Itulah keutamaan kesabaran, maka marilah kita memohon taufik dan inayahNya, semoga Allah Subhanahu Wata’ala menjadikan kita semua se-bagai hambaNya yang penyabar.
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْكَرِيْمِ وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ
فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله
لِيْ وَلَكُمْ.
KHUTBAH KEDUA :
اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ
بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ
وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إله إِلاَّ الله
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،
قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
Hadirin Rahimakumullah! قَالَ الله تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ:
Kesabaran adalah kebahagiaan hidup yang sesungguhnya,
beberapa orang sahabat radiyallahu ‘anhum datang memohon sesuatu kepada
Rasulullah Sallallahu ‘Alahi Wasallam, beliau memberinya, maka mereka
datang memohon lagi, Rasul Sallallahu ‘Alahi Wasallam memberi lagi,
kemudian mereka datang lagi, beliau Sallallahu ‘Alahi Wasallam memberi
lagi, sampai akhirnya beliau kehabisan sesuatu untuk diberikan
kepadanya, kemudian beliau Sallallahu ‘Alahi Wasallam bersabda :
مَا يَكُوْنُ عِنْدِيْ مِنْ خَيْرٍ فَلَنْ
أَدَّخِرَهُ عَنْكُمْ، وَمَنْ يَسْتَعْفِفْ يُعِفَّهُ الله ، وَمَنْ
يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ الله ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ الله ، وَمَا
أُعْطِيَ أَحَدٌ عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ.
“Tidak ada suatu benda berharga pun yang aku
sembunyikan dari kalian semua, maka siapa yang menjaga kehormatan
dirinya, maka Allah akan menjaganya. Siapa yang mencukupkan diri (dari
meminta-minta), maka Allah akan mencukupinya, dan siapa yang
menyabar-kan dirinya, maka Allah akan menjadikannya bersabar. Dan
tidaklah seseorang mendapat karunia yang lebih baik dan lebih luas
melebihi dari kesabaran.” (HR. al-Bukhari-Muslim dari Abi Sa’id al-Khudri).
Kesabaran itulah perhiasan akhlak yang harus kita mohonkan kepada Allah, Sayyidina Umar radiyallahu ‘anhu berkata :
وَجَدْنَا خَيْرَ عَيْشِنَا بِالصَّبْرِ.
“Kita temukan sebaik-baik kehidupan kita adalah dengan kesabaran.”
Maka marilah kita memohon tambahan kokohnya kesabaran
itu dengan menambah ilmu tentang keutamaan kesabaran dan menambah
kokohnya iman kita tentang sifat, anugerah dan janji-janji Allah serta
kehidupan dan balasan di akhirat kelak.
وَاصْبِرْ وَمَاصَبْرُكَ إِلاَّبِاللهِ
وَلاَتَحْزَنْ عَلَيْهِمْ وَلاَتَكُ فِي ضَيْقٍ مِّمَّا يَمْكُرُونَ .
إِنَّ اللهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُم مُّحْسِنُونَ
“Bersabarlah (hai Muhammad), dan tiadalah
kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu
bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit
dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (An-Nahl: 127-128).
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ
عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ
مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ
حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْـفِـرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْـفِـرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اللهم إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ زَوَالِ نِعْمَتِكَ وَتَحَوُّلِ عَافِيَتِكَ وَفُجَاءَةِ نِقْمَتِكَ وَجَمِيْعِ سَخَطِكَ. وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلى الله عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan komentar...